Allah Sentiasa Mendengar

Keluhan orang yang berdosa karena dosa-dosanya, Tuhan amat suka. Terlebih lagi gugurnya air mata saat menangis mengenang dosa-dosanya, itu dapat memadamkan api Neraka.

Takutnya kepada Allah kalau-kalau berbuat salah atau takut tidak diampuni dosanya adalah ibadah. Sedangkan orang yang beribadah belum tentu jadi ibadah. Karena yang namanya ibadah mestilah sampai terasa dan dihayati oleh hati dalam ibadahnya, penghayatan itulah kerja hati.

Kalau fisik saja yang nampak beribadah, tapi hati tidak beribadah, maka tidak ada arti apa-apa dengan ibadahnya. Tuhan tidak pandang rangka, tapi pandang isinya. Rangka cantik bagaimanapun, jika tidak ada isi tidak ada arti apa-apa.

Rasa berTuhan dibawa ke mana-mana ini juga adalah ibadah batin. Pahalanya senantiasa mengalir selagi ada rasa itu. Rasa hamba dibawa ke mana-mana,rasa lemah dan rasa tiada kuasa, adalah juga ibadah batin. Rasa hamba itu, itulah sifat hamba yang sebenarnya. Janganlah sifat hamba itu ditukar dengan sifat tuan atau ketuhanan. Itu sombong namanya. Dia ambil pakaian Tuhan dan dipakainya. Allah sangat murka.

Sifat ketuanan itu salah satunya ialah bangga diri, Allah membencinya. Siapalah kita manusia ini? hendak rasa bangga? Tak akan kita tidak sadar lemahnya diri manusia ini. Mengapa pula kita merasa ada kuasa dan bangga diri? Ini sikap orang yang tidak sadar akan diri.

Tak akan kita tidak sadar, bahwa kita ini dhaif dan lemah. Setiap saat kita perlu bantuan. Bantuan oksigen, bantuan kesehatan, bantuan kerehatan. Bantuan-bantuan yang diperlukan itu siapa yang empunya? Tak akan kita tidak tahu dari mana kita dapat.

Kalau kita sadar ini semuanya di dalam fikiran setiap masa, atau di dalam perasaan, itulah dia ibadah. Ibadah tanpa perbuatan, ibadah batin atau ibadah rohaniah namanya. Perasaan itu atau kesadaran itu adalah diberi pahala.

Comments

Popular posts from this blog